Monday, March 26, 2007

Jalan Menuju Revolusi

Ketika pemerintahan Amerika Serikat dipimpin oleh Eisenhower tahun 1960, Fidel Castro telah menjaga jarak dari negeri yang menyebut diri “Polisi Dunia” itu. Sekarang, 47 tahun kemudian, ketika Goege W. Bush menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat Fidel tetap menjaga jarak dari Amerika Serikat dan tetap lantang bicara, “Imperalisme harus dilawan!”


Central Intelligent Agency (CIA)berulang kali memelopori upaya pelenyapan Fidel. Segala macam cara ditempuh : memberi racun pada cerutu yang biasa ia hisap, memberi dosis kematian LSD, memasukkan Sianida pada susu coklatnya, memberi infeksi Tuberkulosis di pakaiannya, sampai memberi obat perontok rambut dan jengggot agar wibawa dan kharismanya luntur.


Fidel Castro tetap berdiri, dan seraya tersenyum masih sempat mengatakan, “Jangan salahkan aku jika aku belum mati sekarang…”


El Commandante


Berseragam militer, topi hijau, brewok tebal, cerutu ditangan. Seperti itu Fidel Castro direkam banyak orang. Agak janggal rasanya ketika melihat Pressiden kuba itu memakai setelan jas resmi (meski terkadanh ia pun suka memakainya)


Ada sebuah lelucon tentang ketenaran The Beatles, band besar asal Inggris. Jika ada orang yang tak pernah mendengar nama The Beatles, maka kemungkinannya ada dua : orang tersebut telah meninggal dunia sebelum The Beatles lahir, atau orang tersebut baru saja datang dari Planet Mars. Barangkali seperti itu juga halnya dengan Fidel Castro. Sejak banyak orang di Bumi ini belum lahir, ia sudah menjadi pemimpin Kuba. Dan hingga kini, ia adalah pemimpin negara paling lama di Bumi!


Umurnya tahun ini (2007) adalah 82 tahun. Tawanya masih renyah,gayanya masih flamboyan. Dan yang tak terlupakan, semangatnya masih tetap menyala benderang. Ia masih melemparkan kata-kata yang mengobarkan semangat hidup bagi rakyatnya, bahkan ketika ia sedang terkapar diranjang, “Aku meminta pada kalian agar tetap optimis, sekaligus siap untuk menghadapi berita apapun. Untuk semua yang peduli pada kesehatanku, aku berjanji akan memperjuangkan kesehatanku!”


Ditengah hujatan Amerika yang mengklaim dirinya sebagai suatu kesalahan dan oleh karenanya harus disingkirkan. Bahkan Amerika melegalkan setiap usaha pembunuhan atas dirinya, merestui bahkan membiayai orang-orang untuk menyerang negaranya. Tapi Fidel tetap lantang bicara “Imperialisme harus dilawan! Dan Kapitalisme adalah Negara serigala!”. Seperti itulah Fidel Castro. Seperti monumen yang enggan runtuh ketika yang lainnya satu-persatu berjatuhan : Deng Xiaoping, Peron, Khurshchev, franco, Tito, Soekarno. Ia terus berdiri dengan tetap memegang semangat nilai yang ia percayai sejak pertama kali menyerang barak militer milik pemerintahan saat ia masih usia kepala dua.


Meski banyak orang yang gigih menamparkan sangkaan-sangkaan bahwa dirinya adalah seorang diktator, seorang yang memeras rakyatnya demi keuntungan pribadinya. Ia dengan lantang berkata, “Jika mereka mampu membuktikan aku memiliki rekening di luar negeri…bahkan jika itu berisi satu dolar, aku akan mengundurkan diri dari kedudukkanku”


Di depan anak-anak muda di negaranya, ia begitu meyakinkan berkata, “Tak ada anak muda lain di dunia ini yang terdidik sebagaimana kalian terdidik… tidak ada anak muda lain di dunia ini yang memiliki banyak ilmuwan, spesialis, insinyur, professor, guru, dokter. Kita adalah Negara, di Dunia Ketiga dan seluruh dunia, dengan jumlah guru terbanyak per kapita. Termasuk dosen dan profesor.Apakah kita akan menyerah?! Kita adalah sebuah Negara yang memilki jumlah dokter yang paling tinggi per kapita, dan distribusi dokter-dokter kita tertinggi per kapita. Apakah kita akan menyerah?! Tak ada anak muda didunia ini yang memiliki begitu banyak sumber daya!”


Seperti itulah Fidel Castro, “Orang idealis paling besar zaman ini”, kata Gabriel Garcia Marques, peraih Nobel Sastra tahun 1982.


“Kau bisa mengatakan bahwa sejak

aku berumur 19 tahu, aku sudah terlibat

dalam perjuangan yang hebat… dan dalam semangat yang kau rasakan

seperti ketika aku memulainya. Beberapa orang mengatakan

aku keras kepala, tapi kenyataannya aku kuat bertahan, dan keras hati.

Aku berpikir jika aku bisa hidup kembali nanti,

aku akan melakukan hal yang sama”, Fidel



Revolution is never endless, freak_kOy




No comments: